Pengamat Politik UIN Jakarta, Adi Prayitno, menyebutkan pertemuan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan hari ini hanya untuk saling puji. Ia juga tidak melihat adanya pernyataan dukungan yang dilayangkan secara langsung oleh Partai Demokrat terhadap Anies. Pria yang merupakan Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia ini juga menilai AHY dan Anies dalam pertemuannya berupaya untuk menunjukan kepada publik ihwal pihaknya yang saling cocok satu sama lain dalam berbagai pandangan.
“Secara umum mereka itu menunjukan chemistry yang sama, terlihat dari pernyataan AHY dan Anies bahwa keduanya adalah kawan lama dan cukup mungkin bisa berkoalisi,” tambahnya. Sebelumnya Anies baru saja dideklarasikan oleh Partai Nasional Demokrat (NasDem). Hal ini disebut Adi menjadikan Anies punya wewenang dan otoritas untuk menentukan siapa pendampingnya jika maju dalam kontestasi calon presiden (capres) 2024 mendatang. Jika ditilik dengan realistis, Adi menjelaskan AHY memang punya kemungkinan paling besar sebag sosok calon wakil presiden (cawapres) yang dapat mendampingi Anies nantinya.
Diketahui, Anies datang ke Kantor DPP Partai Demokrat, Jumat (7/10/2022) pagi. Kedatangannya disambut langung oleh AHY bersama ratusan kader partai. Dalam kesempatan yang sama, Anies mengatakan peretemuan ini merupakan silaturahmi. Pun pembahasan yang yang dibicarakan adalah hal yang sama yang ia juga bahas bersama Partai NasDem beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut, Anies menyebut silaturahmi ini bakal terus meluas. Dalam konferensi pers yang berlangsung di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, ia menyebut pembahasan pihaknya juga akan berlanjut ke Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di masa mendatang.